Windows 10 merupakan salah satu sistem operasi yang paling digunakan di PC atau Laptop ketika ini. Terutama yang keluaran-keluaran baru.
Layaknya Windows versi-versi sebelumnya, Windows 10 juga terkadang harus dioptimalisasi supaya sanggup berjalan dengan ringan.
Ada banyak cara untuk mempercepat kinerja Windows 10. Dari mengatur jumlah memori page, mengurangi setting visual styles, menghapus kegiatan tidak perlu dan lain-lain.
Tidak terkecuali dengan Defrag Harddisk.. Ini juga sangat penting.
Apa Itu Defrag? Apa Fungsinya?
Defrag yaitu sebuah fitur yang sudah ada semenjak dari Windows versi usang hingga Windows 10.
Fungsi defrag ialah untuk mengatur kembali struktur file-file yang acak supaya tertata rapi kembali. Analoginya menyerupai buku di Perpustakaan.
Apakah gampang mencari buku yang kondisinya tidak teratur? Karena itulah kita harus selalu menatanya.
Untuk pengguna Windows 10 yang masih awam, masih ada juga yang belum tahu cara defragnya. Karena itulah disini saya ingin menjelaskannya.
Cara Defrag Di Windows 10
Langkah 1 : Pada kolom search di Taskbar, ketik "Defrag" kemudian buka.
Langkah 2 : Pilih salah satu Drive yang Anda inginkan (Utamakan yang paling banyak datanya). Setelah itu klik Analyze.
Langkah 3 : Setelah itu proses analisa data akan berjalan. Lamanya tergantung dari kapasitas Drive.
Langkah 4 : Setelah proses analisa selesai, klik Optimize untuk memulai proses defragment.
Langkah 5 : Terakhir Anda sanggup mengulangi langkah 1 hingga 4 ke drive-drive lainnya.
Manfaat Defrag Untuk Sistem
Manfaat defrag yang paling dirasakan, tentunya sistem akan menjadi jauh lebih cepat ketimbang sebelumnya. Bahkan sanggup 50% lebih cepat, apalagi jikalau Anda tidak pernah melaksanakan defrag sama sekali.
Selain itu, stabilitas sistem juga akan meningkat. Masalah komputer hang ketika digunakan biasanya sanggup teratasi dengan metode defrag ini.
Karena itulah sebelumnya saya sempat bilang kalau defrag ini sangatlah penting dilakukan. Saya sendiri selalu merekomendasikan sebagai salah satu cara mempercepat kinerja sistem di artikel-artikel Windows di situs ini.
Berapa Banyak Sih Defrag Harus Dilakukan?
Ada banyak orang yang masih bingung, bahu-membahu berapa jangka waktu defrag harus dilakukan? 3 hari sekali? Seminggu sekali? Dua ahad sekali?
Ada beberapa pendapat soal ini. Rata-rata bilang tidak perlu sering. Setidaknya minimal sebulan sekali, supaya sistem sanggup tetap optimal.
Kalau saya sendiri lebih fleksibel. Saya hanya defrag kalau memang merasa 'perlu' saja. Misalnya PC sudah terasa melambat dan sering hang.
Informasi Lain Seputar Defrag
1. Anda Tidak Perlu Defrag Jika Memakai SSD
Lakukan defrag hanya pada Harddisk, bukan SSD. Alasannya lantaran SSD mempunyai cara kerja berbeda dengan Harddisk.
Defrag juga menjalankan metode write. Dan kalau kita gunakan ini di SSD, maka jumlah TBW akan menurun dan efeknya umur SSD akan berkurang.
Apalagi jikalau SSD Anda sudah mempunyai fitur TRIM. SSD tersebut sudah ter-optimalisasi secara otomatis.
2. Lakukan Defrag Dengan Tidak Ada Program Terbuka
Sebenarnya defrag sanggup dilakukan dengan kondisi kegiatan lain terbuka. Namun kesannya kinerja komputer akan menurun dan dikhawatirkan terjadi hang.
Selain itu akan lebih baik jikalau defrag dilakukan sesudah sistem di-restart.
3. Defrag Tidak Membuat Komputer Error
Mungkin masih ada yang salah paham kalau defrag sanggup menciptakan rusak sistem.. Seperti Bluescreen hingga gagal booting.
Jawabannya sama sekali tidak. Defrag kondusif dilakukan, lantaran saya sendiri belum pernah sama sekali mengalami kerusakan-kerusakan tersebut.
Jika muncul error sesudah defrag, mungkin sebabnya dari hal lain. Misalnya dari Harddisk yang memang semenjak awal sudah bermasalah.
Penutup...
Semoga tutorial ini sanggup membantu Anda yang barangkali ingin mengoptimalisasi Windows 10 Anda. Langkah-langkahnya sanggup diterakan di semua versi Windows 10, dari yang usang hingga yang terbaru.
Semoga bermanfaat.
0 komentar